Pengertian Syair, Ciri, Unsur, Jenis dan Contohnya

5/5 - (1 vote)

Definisi puisi

pengertian-syair

Arti syair adalah sejenis puisi kuno yang terdiri dari empat baris (baris) di setiap bait yang diakhiri dengan bunyi yang sama. Ayat-ayat ini digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang panjang seperti cerita, nasehat, agama, cinta, dan sebagainya. Karenanya ayat-ayat dalam ayat ini banyak sekali. Dilihat dari struktur fisiknya, puisi ini sangat erat kaitannya dengan jumlah baris dalam sebuah bait, jumlah suku kata pada setiap baris, jumlah bait dalam setiap puisi, dan aturan mengenai pantun dan irama.

Jenis puisi

Menurut isinya, ayat ini dapat dibedakan menjadi lima (5) kelompok, yaitu:

Puisi Panji

Puisi panji adalah puisi yang berisi / bercerita tentang suatu keadaan dalam keraton (kerajaan), keadaan orang yang ada atau yang sudah keluar dari keraton. Contohnya seperti “Syair Ken Tambunan”.

Puisi romantis

Puisi romantis adalah puisi yang berisi perasaan cinta atau kenyamanan cinta, cerita rakyat. Misalnya “Syair Bidasari”.

Ayat kiasan

Puisi figuratif adalah puisi yang menceritakan tentang cinta antara ikan, burung, bunga atau buah-buahan yang kesemuanya bersifat simbolis, alegoris atau satir untuk peristiwa tertentu. Misalnya “Puisi Burung Pangguk”.

Puisi sejarah

Puisi sejarah adalah puisi yang didasarkan pada peristiwa sejarah terpenting, misalnya tentang perang. Contoh puisi sejarah misalnya “Puisi Perang dengan Kekerasan”.

Puisi religius

Puisi religi adalah puisi yang memuat pokok bahasan tasawuf. Puisi-puisi religi ini diklasifikasikan sebagai puisi utama yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu puisi sufi, puisi tentang ajaran Islam, puisi dari kisah Nabi dan juga nasihat.

Analisis elemen-elemen ayat tersebut

Unsur-unsur dalam puisi berupa unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yaitu unsur yang terdapat pada ayat itu sendiri dan unsur yang mempengaruhinya dari luar.

Elemen sebenarnya dari ayat tersebut

Unsur-unsur dari ayat ini adalah sebagai berikut:

  • Topik adalah gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca melalui teksnya. Tema yang digunakan penyair bermacam-macam. Contohnya seperti: kemanusiaan, agama, alam, kecantikan, pendidikan, budi pekerti dan sebagainya.
  • Perasaan adalah sesuatu yang ingin disampaikan / diekspresikan oleh penyair dalam bentuk karakteristik, pandangan, karakter, dll.
  • Nada, intonasi atau penekanan pada isi puisi, yang bisa berupa ejekan, konseling, bercanda, kebahagiaan, kritik, belas kasihan, dll.
  • Amanat merupakan pesan atau nasehat yang ingin disampaikan oleh penyair kepada setiap pembacanya. Secara umum, pesan dalam ayat ini diinterpretasikan oleh pembaca sesuai dengan pemahaman pembaca.

Unsur ekstrinsik puisi

  • Latar belakang kehidupan penyair
  • Pendidikan puisi
  • Latar belakang budaya dan sosial
  • Adat atau adat istiadat masyarakat setempat

Sifat puisi

Setelah memahami arti dan jenis puisi, berikut ini uraian tentang ciri-ciri puisi termasuk

  • Ayat ini terdiri dari empat baris / baris di setiap bait.
  • Ayat ini tidak memiliki sampiran seperti yang ada di Pantun. Dengan kata lain, semua baris mengandung konten dan makna.
  • Bait ini tidak berakhir dengan bait.
  • Makna ayat tersebut juga ditentukan oleh ayat-ayat berikut (hampir sama dengan paragraf dalam cerita).
  • Ayat ini memiliki pola rima a-a-a-a (rima yang sama).
    Irama yang terjadi di tengah baris adalah antara empat (4) dan enam (6) suku kata.

Contoh puisi

Di bawah ini adalah contoh puisi, yaitu “Syair Bidasari”

Perihal: Puisi Bidasari adalah cinta.
Amanat atau pesan dari Syair Bidasari: Bersikaplah murah hati kepada semua orang, saling mencintai dan menjaga serta mudah memaafkan.

Puisi Bidasari adalah puisi yang menceritakan tentang Bidasari, seorang putri yang sangat cantik. Dia tidak tahu asal usulnya dan kemudian diadopsi oleh dua pedagang kaya. Ratu negeri itu, iri dengan kecantikannya, lalu bersekongkol untuk membuang Bidasari ke dalam hutan. Di sana dia ditemukan oleh raja yang akhirnya menikahinya.

Sumber :